manfaat cocopeat biomassa

Manfaat cocopeat biomassa campuran batu bara merupakan terobosan menjanjikan. Sejak 2008, SIG Pabrik Tuban pun konsisten melakukan produksi bioenergi ini.

Cocopeat (disebut juga dengan istilah sabut gambut, coco coir, atau coco fiber) merupakan salah satu produk sampingan kelapa. Hasil ekstraksi batok atau tempurung kelapa ini kerap digunakan sebagai media tanam karena daya serap airnya cukup tinggi. Namun tak cuma itu, rupanya, berbagai studi juga menemukan manfaat cocopeat biomassa campuran batu bara.

Apa Itu Cocopeat?

Cocopeat adalah spon yang dibuat dari serat sabut kelapa yang sudah dihancurkan. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat banyak menggunakan cocopeat sebagai media tanam, baik sebagai pengganti maupun pelengkap tanah. Pasalnya, cocopeat mempunyai sifat mudah menyerap dan menyimpan air serta pori-pori yang mempermudah pertukaran udara dan masuknya cahaya matahari.

Selain itu, kandungan zat dalam media tanam ini juga sangat mendukung pertumbuhan. Trichoderma molds (sejenis enzim dari jamur), misalnya, mempunyai kemampuan untuk mengurangi penyakit dalam tanah. Dengan begitu, tanah pun dapat tetap gembur dan subur sehingga kesehatan tanaman menjadi lebih terjaga.

Kendati demikian, cocopeat tidak mempunyai unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Maka dari itu, tanaman yang dibudidayakan pada cocopeat tetap memerlukan tambahan pupuk sebagai penyubur.

Biomassa Sebagai Bahan Baku Bioenergi

Cadangan bahan baku penghasil energi yang berasal dari fosil seperti batu bara terus menipis. Di sisi lain, kebutuhan masyarakat dunia akan sumber energi ini terus meningkat. Maka dari itu, para peneliti dan perusahaan terkait terus melakukan riset untuk menemukan sumber energi alternatif yang kemudian disebut bioenergi.

Bioenergi sendiri dapat dihasilkan dari berbagai bahan baku. Salah satunya adalah biomassa, yakni bahan organik hasil proses fotosintetik baik berupa produk maupun buangan. Umumnya, biomassa yang dijadikan bioenergi adalah limbah yang telah diambil produk primernya serta mempunyai nilai ekonomis rendah.

Biomassa pun dapat dikonversi atau diubah bentuk lainnya menjadi:

  • biogas : berasal dari sampah organik tumbuhan dan limbah hewan ternak atau pertanian;
  • biodiesel : berasal dari minyak tumbuh-tumbuhan seperti jarak pagar, kapuk, kelapa, dan sawit; dan
  • bioetanol : berasal dari gula tanaman (jagung, gandum, kentang, gula bit, padi, bunga matahari), dan selulosa pada serat kayu.

Manfaat Cocopeat Biomassa Campuran Batu Bara

Dari dua jenis biomassa tersebut, biodiesel dan bioetanol dapat dipakai sebagai bahan bakar alat transportasi alias biofuel. Oleh sebab itu, penelitian dan produksi biomassa ini pun terbilang cukup masif dilakukan.

Adapun penelitian yang dilakukan menemukan manfaat cocopeat sebagai biomassa campuran batu bara. Kandungan lignoselulosa pada cocopeat dapat diolah menjadi bioetanol. Selain itu, khususnya di Indonesia sendiri, tingkat produksi sabut kelapa termasuk tinggi sehingga peluang mengembangkan sumber alternatif ini cukup menjanjikan.

SIG Pabrik Tuban menjadi pihak yang cukup konsisten menggunakan cocopeat sebagai bahan bakar alternatif sejak 2008 lalu. Bahan baku tersebut diperoleh SIG Pabrik Tuban dari kabupaten lain yang berada di Pulau Jawa dengan kuantitas mencapai 244 ton per bulan.

SIG Pabrik Tuban juga menggunakan bahan-bahan lainnya sebagai bahan bakar alternatif seperti sekam padi, limbah tembakau, biji jagung, dan serbuk gergaji. Bahan-bahan tersebut merupakan limbah yang diperoleh dari Kabupaten Lamongan, Banyuwangi, Bojonegoro, dan Tuban. Dengan demikian, di samping menghasilkan produk bioenergi yang lebih efisien, pengolahan ini juga memberdayakan petani dan warga sekitar.

Kegiatan pemanfaatan biomassa yang dilakukan oleh SIG Pabrik Tuban secara konsisten tersebut telah memperoleh Certified Emission Reduction (CER) dari United Nation Framework Convention on Climate Change (UNFCC). Hal ini menjadi salah satu bentuk pengakuan bahwa manfaat cocopeat biomassa campuran batu bara dan bahan-bahan lainnya oleh SIG Pabrik Tuban aman dan ramah lingkungan.

Jika anda masih membutuhkan informasi lebih lanjut terkait dengan coco peat, coco fiber dan produk turunan kelapa lainnya, silahkan klik link Whatsapp berikut untuk langsung terkoneksi dengan kami: (Fajar Stevano) atau email: [email protected]